INFORMATIKA KESEHATAAN
23.09
By
Teknologi
0
komentar
Program kesehatan dunia dan Indonesia
Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “Tujuan Pembangunan Milenium”, adalah sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.
Deklarasi ini merupakan
kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket arah pembangunan global yang
dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:
1.Menanggulangi
Kemiskinan dan Kelaparan,
2.Mencapai Pendidikan
Dasar untuk semua,
3.Mendorong Kesetaraan
Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,
4.Menurunkan Angka
Kematian Anak,
5.Meningkatkan
Kesehatan Ibu,
6.Memerangi HIV/AIDs,
Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,
7.Memastikan
Kelestarian Lingkungan Hidup, dan
8.Membangun Kemitraan
Global untuk Pembangun (Kusumawardani, 2013)
Sustainable Development Goals dengan 17 target pencapaian.
LATAR BELAKANG
Pada 25-27 September 2015 dunia menyepakati 17
program pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDGs).
Secara garis besar, 17 tujuan SDGs dapat dikelompokkan dalam empat pilar, yakni
pembangunan manusia, pembangunan ekonomi,pembangunan lingkungan hidup, dan
governance.
Pilar pembangunan manusia lekat dengan penyediaan
pelayanan dasar sehingga tujuan SDGs yang dapat dikelompokkan dalam beberapa
sektor. Sektor-sektor itu adalah menjamin kehidupan yang sehat, memastikan
pemerataan kualitas pendidikan dan pendidikan inklusif serta pembelajaran
seumur hidup untuk semua, mengakhiri kemiskinan dan mencapai kesetaraan gender,
serta memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Tujuan SDGs pada pilar pembangunan lingkungan hidup
antara lain memastikan ketahanan pangan dan gizi yang baik, mencapai akses
universal ke air dan sanitasi, menjamin energi yang berkelanjutan, memastikan
pola konsumsi dan produksi berkelanjutan, mengambil tindakan untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya, mengelola aset sumber daya alam secara
berkelanjutan, mengelola ekosistem yang berkelanjutan dan menghentikan
hilangnya keanekaragaman hayati.
Sedangkan tujuan SDGs di pilar ekonomi yakni
mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pekerjaan yang layak
untuk semua, membangun infrstruktur, mempromosikan industrialisasi yang
inklusif dan berkesinambungan dan mendorong inovasi, membuat kota-kota dan
pemukiman manusia inklusif, aman, ulet, dan berkelanjutan.
Dalam bidang governance, tujuan SDGs antara lain
mengurangi kesenjangan dalam dan antarnegara, memastikan masyarakat stabil dan
damai, dan memperkuat cara pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global
untuk pembangunan berkelanjutan.
Tujuan-tujuan SDGs tersebut mempunyai sejumlah
target yang akan dicapai, dan untuk itu diperlukan strategi serta indikator
pencapaian SDGs tersebut. Berikut akan diuraikan strategi yang perlu dilakukan
dan (calon) indikator yang dapat digunakan.
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET DAN INDIKATOR SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
TUJUAN 1.
MENGHAPUS SEGALA BENTUK KEMISKINAN
Strategi :
Memperluas dan menyempurnakan pelaksanaan sistem
jaminan sosial terutama jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan
Meningkatkan ketersediaan penyediaan pelayanan dasar
yang disertai dengan peningkatan kualitas pelayanannya dan jangkauannya bagi
masyarakat miskin dan rentan berupa pelayanan administrasi kependudukan,
pelayanan kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial dan infrastruktur dasar
Meningkatkan kemampuan penduduk miskin dalam
mengembangkan penghidupan yang berkelanjutan melalui penguatan asset sosial
penduduk miskin, peningkatan kemampuan berusaha dan bekerja penduduk miskin,
dan peningkatan dan perluasan akses penduduk miskin terhadap modal.
Indikator :
Persentase penduduk dengan daya beli di bawah $1,25
per kapita per hari (PPP)
Persentase penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan nasional, dibedakan
Persentase penduduk yang tercakup dalam program
perlindungan sosial
Jumlah bidang tanah yang bersertifikat di perdesaan
Persentase realisasi terhadap target sertifikasi
tanah di perdesaan
Jumlah korban bencana alam yang meninggal dunia
Kerugian akibat bencana alam dalam rupiah dan $US
TUJUAN 2.
MENGAKHIRI KELAPARAN, MENCAPAI KETAHANAN PANGAN DAN
PENINGKATAN GIZI, DAN MENCANANGKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
Strategi :
Peningkatan produksi padi dan sumber pangan protein
dari dalam negeri;
Peningkatan kelancaran distribusi dan penguatan stok
pangan dalam negeri;
Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi
masyarakat; dan
Mitigasi gangguan iklim terhadap produksi pangan.
Indikator :
Persentase produksi yang dicapai terhadap target
produksi pertanian tanaman pangan
Jumlah penyuluh pertanian per 1000 petani
Persentase petani yang mendapatkan penyuluhan
Perubahan tahunan luas lahan kritis
TUJUAN 3.
MENJAMIN KEHIDUPAN YANG SEHAT DAN MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN PENDUDUK DI SEGALA USIA
Strategi :
Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu,
anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas
Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang
berkualitas
Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan,
pemerataan, dan kualitas farmasi dan alat kesehatan
Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu
sumber daya manusia kesehatan
Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
Menguatkan manajemen, penelitian pengembangan dan sistem
informasi
Memantapkan pelaksanaan sistem jaminan sosial
nasional (SJSN) bidang kesehatan
Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas
pembiayaan kesehatan.
Indikator :
Angka kematian neonatal, bayi dan balita
Angka Kematian Ibu
Prevalensi HIV/AIDS, jumlah kasus baru dan kasus
kumulatif
Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang
memiliki akses pada obat-obatan ARV
Angka kematian akibat HIV yang dilaporkan (CFR)
Angka kejadian tuberkolosis (semua kasus/100.000
penduduk/tahun)
Tingkat prevalensi tuberkolosis (per 100.000
penduduk)
Tingkat kematian karena tuberkolosis (per 100.000
penduduk)
Insiden malaria
Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu
lintas per 100.000 penduduk
Rata-rata polusi udara perkotaan (PM10)
Persentase balita yang menerima imunisasi lengkap
Tingkat prevalensi kontrasepsi (CPR)
Fasilitas program kesehatan jiwa di RS dan Puskesmas
Skor pola pangan harapan (PPH)
Prevalensi gemuk dan sangat gemuk
Prevalensi perokok saat ini penduduk usia 15 tahun
ke atas
Prevalensi peminum alkohol 12 bulan dan 1 bulan
terakhir
TUJUAN 4.
MENJAMIN KUALITAS PENDIDIKAN YANG ADIL DAN INKLUSIF
SERTA MENINGKATKAN KESEMPATAN BELAJAR SEUMUR HIDUP UNTUK SEMUA
Strategi :
Melaksanakan wajib belajar 12 tahun;
Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan
pelatihan keterampilan melalui peningkatan kualitas lembaga pendidikan formal
Memperkuat jaminan kualitas (quality assurance)
pelayanan pendidikan
Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya
Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang
komprehensif dan kredibel
Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru
Meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi
Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi
Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan
tinggi; (10) meningkatkan tata kelola kelembagaan perguruan tinggi.
Indikator :
Persentase anak yang mengikuti pendidikan
prasekolah.
Angka Kelulusan SD
Angka Kelulusan SMP dan SMA
APK Pendidikan Tinggi
TUJUAN 5.
MENCAPAI KESETARAAN GENDER DAN MEMBERDAYAKAN SEMUA
PEREMPUAN DAN ANAK PEREMPUAN
Strategi:
Peningkatan pemahaman dan komitmen tentang
pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses,
dan bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah
Penerapan perencanaan dan penganggaran yang
responsif gender (pprg) di dalam berbagai bidang pembangunan, terutama di
bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, politik, ekonomi, dan hukum.
Indikator :
Prevalensi wanita 15-49 tahun yang mengalami
kekerasan fisik dan seksual oleh pasangan intimnya dalam 12 bulan terakhir.
Persentase kasus kekerasan seksual dan berbasis
gender terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan, diselidiki dan dijatuhi
hukuman.
Persentase wanita berusia 20-24 tahun yang telah
menikah atau menikah sebelum berusia 18 tahun.
Prevalensi praktek tradisional yang berbahaya.
Jumlah rata-rata jam yang dihabiskan untuk pekerjaan
dibayar dan tidak dibayar (beban kerja total), berdasarkan jenis kelamin.
Persentase kursi yang diduduki perempuan dan
minoritas di parlemen nasional dan/atau daerah
Tingkat kebutuhan pelayanan KB yang terpenuhi.
Angka kelahiran total.
TUJUAN 6.
MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN MANAJEMEN AIR DAN SANITASI
SECARA BERKELANJUTAN
Strategi :
Menjamin ketahanan air melalui peningkatan
pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan
pengelolaan sanitasi
Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen
layanan melalui penerapan manajemen aset baik di perencanaan, penganggaran, dan
investasi
Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang
dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat
Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan
infrastruktur air minum dan sanitasi.
Indikator :
Proporsi rumah tangga yang memiliki akses air minum
layak
Proporsi rumah tangga yang memiliki akses sanitasi
layak,
Persentase total sumber air yang digunakan.
TUJUAN 7.
MENJAMIN AKSES TERHADAP ENERGI YANG TERJANGKAU,
DAPAT DIANDALKAN, BERKELANJUTAN, DAN MODERN
Strategi :
Meningkatkan produksi energi primer terutama minyak
dan gas dari lapangan yang mengalami penurunan tingkat produksinya
Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional
energi
Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam
bauran energi; meningkatkan aksesibilitas energi
Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan
listrik
Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih
transparan dan tepat sasaran
Memanfaatkan potensi sumber daya air untuk PLTA.
Indikator :
Persentase rumah tangga yang menggunakan bahan bakar
(listrik, gas/ elpiji, gas kota, dan minyak tanah ) untuk memasak
Persentase rumah tangga dengan sumber penerangan
utama listrik PLN dan listrik non PLN
Tingkat intensitas energi primer
TUJUAN 8.
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG MERATA DAN
BERKELANJUTAN, TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DAN PRODUKTIF, SERTA PEKERJAAN YANG
LAYAK UNTUK SEMUA
Strategi :
Mengoptimalkan kerjasama global dengan memperhatikan
dimensi sosial dan budaya
Memperluas lapangan kerja
Meningkatkan iklim investasi dan promosi ekspor
Meningkatkan sinergi arah kebijakan industri
Meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja serta
pengembangan sistem kerja yang layak
Pendalaman kapital dan pendidikan tenaga kerja
Peningkatan partisipasi perempuan dalam tenaga
kerja.
Indikator :
PNB per kapita (PPP, current US$ Atlas method)
Laporan dan implementasi Sistem Neraca Ekonomi dan
Lingkungan
Persentase angkatan kerja usia 15-24 tahun yang
bekerja, menurut sektor formal dan informal
Ratifikasi dan implementasi standar kerja
fundamental ILO dan kepatuhan dalam hukum dan praktek
TUJUAN 9.
MEMBANGUN INFRASTRUKTUR TANGGUH, MEMPROMOSIKAN
INDUSTRIALISASI INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN DAN MENDORONG INOVASI
Strategi :
Mempercepat pembangunan sistem transportasi
multimoda
Mempercepat pembangunan transportasi yang mendorong
penguatan industri nasional untuk mendukung sistem logistik nasional dan
penguatan konektivitas nasional dalam kerangka mendukung kerjasama regional dan
global
Membangun sistem dan jaringan transportasi yang
terintegrasi untuk mendukung investasi pada koridor ekonomi, kawasan industri
khusus, kompleks industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah
non-koridor ekonomi
Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam
penyelengaraan transportasi serta pertolongan dan penyelamatan korban
kecelakaan transportasi
Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang
ramah lingkungan dan mempertimbangkan daya dukung lingkungan
Mentransformasi kewajiban pelayanan universal
(universal service obligation/USO) menjadi broadband-ready dengan cara
reformulasi kebijakan penggunaan dana USO yang lebih berorientasi kepada
ekosistem broadband (tidak hanya untuk penyediaan infrastruktur dan daerah
perdesaan) dan memperkuat kelembagaan pengelola dana USO
Mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi
radio dan orbit satelit sebagai sumber daya terbatas
Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband
termasuk di daerah perbatasan negara
mempercepat implementasi e-government dengan
mengutamakan prinsip keamanan, interoperabilitas dan cost effective
Mendorong tingkat literasi dan inovasi TIK
Indikator :
Akses terhadap jalan untuk segala musim/all season
road
Langganan broadband telepon genggam per 100
penduduk, menurut perkotaan/ pedesaan
Persentase rumahtangga dengan akses internet di
perdesaan
Nilai tambah sektor manufaktur (MVA) sebagai
persentase terhadap PDB
Jumlah emisi gas rumah kaca
Persentase jumlah pekerja sektor industri terhadap total
tenaga kerja
TUJUAN 10.
MENGURANGI KETIMPANGAN DALAM DAN ANTAR NEGARA
Strategi :
Peningkatan penyerapan tenaga kerja miskin dan
rentan produkif ke dalam sektor industri pengolahan unggulan
Pengembangan aktivitas ranta pengolahan yang
bersifat penambahan nilai (value added) untuk mendukung pengembangan ekonomi
lokal dan komoditas unggulan berbasiskan agro industri
Perbaikan rantai distribusi komoditas unggulan yang
berpihak kepada petani kecil
Pengembangan ekonomi lokal di pulau‐pulau terluar
berbasis potensi alam daerah setempat.
Indikator :
Persentase rumahtangga dengan pendapatan di bawah
50% dari median pendapatan (“kemiskinan relatif”)
Koefisien Gini
Persentase BPR terhadap Pendapatan Nasional Bruto
TUJUAN 11.
MEMBUAT KOTA DAN PEMUKIMAN PENDUDUK YANG INKLUSIF,
AMAN, TANGGUH, DAN BERKELANJUTAN
Strategi :
Perwujudan sistem perkotaan nasional (SPN)
percepatan pemenuhan standar pelayanan perkotaan
(SPP) untuk mewujudkan kota aman, nyaman, dan layak huni
Pembangunan kota hijau yang berketahanan iklim dan
bencana
Pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan
berbasis teknologi dan budaya lokal
Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan
perkotaan,
Indikator :
Persentase penduduk perkotaan tinggal di daerah
kumuh
Persentase rumah tangga di perkotaan menurut
perlakuan terhadap sampah
Ruang terbuka hijau di perkotaan
TUJUAN 12.
MENJAMIN POLA PRODUKSI DAN KONSUMSI YANG
BERKELANJUTAN
Strategi :
Inventarisasi dan sinkronisasi kebijakan
sektor-sektor prioritas terkait dengan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
Menggalakkan penggunaan teknologi bersih untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan mengurangi limbah
Penyebaran informasi ketersediaan produk ramah
lingkungan bagi konsumen/ masyarakat mengenai manfaat produk tersebut
Pengembangan standar produk ramah lingkungan yang
terukur
Pengembangan peraturan dan standar pelayanan publik
dalam penerapan pola konsumsi berkelanjutan.
Indikator :
Kerugian pascapanen (susut hasil panen padi)
Konsumsi bahan perusak ozon
Kedalaman optik aerosol (AOD)
TUJUAN 13.
MENGAMBIL TINDAKAN SEGERA UNTUK MEMERANGI PERUBAHAN
IKLIM DAN DAMPAKNYA
Strategi :
Peningkatan pelibatan sektor baik di pusat maupun di
daerah untuk melaksanakan kegiatan penurunan emisi dan pengalokasian
pendanaannya;
Standarisasi kegiatan penurunan emisi di setiap
sektor.,
Meningkatkan kontribusi swasta dan masyarakat dalam
penurunan emisi GRK;
Pengembangan dan penerapan insentif fiskal;
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
RAN/RAD-GRK dan adaptasi;
Pelaksanaan kegiatan dan rencana aksi terkait dengan
REDD+, baik yang berdampak langsung, maupun tidak langsung pada penurunan emisi
GRK;
Pengembangan indeks dan indikator kerentanan, serta
penguatan sistem informasi iklim dan cuaca;
Pelaksanaan kajian kerentanan dan peningkatan
ketahanan (resiliensi) pada sektor yang sensitive serta pelaksanaan pilot
adaptasi;
Sosialisasi RAN-API dan peningkatan kapasitas daerah
dalam upaya adaptasi.
Indikator :
Intensitas CO2 dari sektor listrik (gCO2 per KWh)
Intensitas CO2 dari sektor transportasi (gCO2/vkm)
TUJUAN 14.
MELESTARIKAN SAMUDERA, LAUT, DAN SUMBER DAYA
KELAUTAN SECARA BERKELANJUTAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Strategi :
Peningkatan sarana dan prasarana dalam mendukung
konektivitas laut;
Peningkatan sdm, iptek, wawasan dan budaya
bahari;
Peningkatan tata kelola dan pengamanan wilayah
juridiksi dan batas laut Indonesia;
Peningkatan pengawasan pemanfaatan sumber daya
kelautan dan pengendalian kegiatan illegal;
Pengelolaan pulau-pulau kecil, terutama pulau-pulau
terluar. pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar; (6) peningkatan pengamanan
pesisir dan konservasi perairan
Indikator :
Ocean Health Index
Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan
biologis yang aman
TUJUAN 15.
MELINDUNGI, MEMULIHKAN, DAN MENINGKATKAN PEMANFAATAN
SECARA BERKELANJUTAN TERHADAP EKOSISTEM DARAT, MENGELOLA HUTAN SECARA
BERKELANJUTAN, MEMERANGI DESERTIFIKASI, DAN MENGHENTIKAN DAN MEMULIHKAN
DEGRADASI LAHAN DAN MENGHENTIKAN HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI
Strategi :
(1) Peningkatan instrumen penegakan hukum; (2)
peningkatan efektivitas penegakan hukum; (3) peningkatan efektivitas dan
kualitas pengelolaan hutan
Indikator :
Perubahan tahunan kawasan hutan dan lahan budidaya
Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan
Red List Index
TUJUAN 16.
MENINGKATKAN MASYARAKAT YANG INKLUSIF DAN DAMAI
UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, MENYEDIAKAN AKSES TERHADAP KEADILAN BAGI
SEMUA, DAN MEMBANGUN INSTITUSI YANG EFEKTIF, AKUNTABEL DAN INKLUSIF DI SEMUA
Strategi :
Mempromosikan proses pembangunan yang
inklusif;
Menghormati hak-hak semua kelompok sosial-budaya,
minoritas, masyarakat adat, agama;
Melestarikan seluruh budaya warisan dan sumber daya
alam dan
Menghormati hak mereka untuk menentukan dan
mewujudkan aspirasi pembangunannya.
Indikator :
Jumlah desa menurut adanya korban perkelahian massal
(meninggal dan luka- luka), indikator proksi
Pengungsi dan pengungsian internal akibat konflik
dan kekerasan
Corruption Perception Index (CPI), IPK Kota di
Indonesia
Persentase balita yang memiliki akta kelahiran
Kepatuhan terhadap rekomendasi dari UPR dan
perjanjian PBB
Indikator dari variabel kebebasan berkumpul dan
berserikat
TUJUAN 17.
MEMPERKUAT SARANA PELAKSANAAN DAN MEREVITALISASI
KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Strategi :
Meningkatkan peran Indonesia di tingkat
global;
Meningkatkan kesiapan publik domestik dan
meningkatnya peran (kontribusi) dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN;
Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum
bilateral, multilateral, regional dan global;
Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama
selatan selatan dan triangular;
Meningkatkan promosi dan pemajuan demokrasi dan
HAM;
Meningkatkan kerjasama ekonomi internasional di
tingkat multilateral, regional, dan bilateral dengan prinsip mengedepankan
kepentingan nasional, saling menguntungkan, serta memberikan keuntungan yang
maksimal bagi pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat
1. Rumus Perhitungan Pravelensi HIV
Jumlah Pddk Laki & Perempuan 15-49 thn yang
HIV x 100%
Jumlah Pddk Laki & Perempuan
15-49 thn
Data :
Jumlah penduduk 15-49: 5.979.000
terkana hiv 15-49: 349.882
349.882 x 100%
= 0,0585% = 0.56%(pembulatan)
5.979.000
2. Rumus Perhitungan Pravelensi Malaria
Jumlah kasus malaria tahun tertentu x
1000
Jumlah penduduk tahun yang sama
Data :
Jumlah penduduk jawa tengah : 34.490.835
Terkena Malaria : 806
806 x
1000 = 0,02
34.490.835
3. Rumus Perhitungan Angka Kematian Bayi
Jumlah kematian bayi (<1 tahun) pada tahun
tertentu x 1000
Jumlah lahir
hidup pada tahun yang sama
Data:
Jumlah Lahir hidup bayi Laki-laki Jakarta Timur
(2015) : 21971
Jumlah Kematian bayi laki laki Jakarta Timur (2015)
: 66
66 x 1000 = 3,00
21971
4. Rumus Perhitungan Angka Kematian Balita
Jumlah kematian penduduk usia (<5 tahun)
pada tahun tertentu x 1000
Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama
Data:
Jumlah Lahir hidup balita Laki-laki Jakarta Timur
(2015) : 21971
Jumlah Kematian balita Laki laki Jakarta Timur
(2015) : 401
401 x 1000 = 18,25
21971
5. Rumus Perhitungan Angka Kematian Malaria
Jumlah kematian karena malaria tahun
teretentu x 100.000
Jumlah penduduk
tahun yang sama
Data:
Jumlah Kematian karna malaria tahun 2010 (dunia) :
665.000
Jumlah penduduk tahun 2010 (Dunia) : 6.933.000.000
665.000
x 100.000 = 9,509 = 9,51 = 10 (pembulatan)
6.993.000.000
DAFTAR PUSTAKA
Indconsult. (2016,
Maret 12). STRATEGI PENCAPAIAN TARGET DAN INDIKATOR SDGs. Retrieved
from Darfison: http://indconsult.blogspot.com/2016/03/strategi-pencapaian-target-dan.html
Kusumawardani, A. D. (2013, Agustus 13). Apa itu MDGs?
Retrieved from KOMPASIANA: https://www.kompasiana.com/annisadewikusumawardani/5528a3dff17e61fa6f8b4570/apa-itu-mdgs
0 komentar: