Manusia
21.15
By
Teknologi
0
komentar
A. Pengertian
Pandangan Hidup
Setiap manusia pasti mempunyai
pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
diajadikan pedoman, pegangan, arahan, petunjuk kehidupan didunia. Pandangan
hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebijakan, usaha,
keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangakaian kesatuan
yang tidak terpisahkan.
B. Cita-Cita
cita
cita adalah suatu harapan yang manusia inginkan akan terjadi di masa mendatang
sesuai dengan keinginan manusia tersebut. mengapa cita cita merupakan suatu
pandangan hidup? karena cita cita yang menggambarkan suatu pandangan hidup itu sendiri.
Banyak faktor yang membuat kita gagal dalam melaksanakan cita cita, biasanya
karena hambatan dari luar dan dari sendiri dimana manusia menyerah dalam
menggapai cita citanya.
Antara masa sekarang yang merupakan realita
dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu.
Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari
tiga faktor. - Faktor manusia - Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita
Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai
cita-cita kita. Pertama kita harus mengubah Belief System (Keyakinan dan Goal)
kita. Kedua kita harus mengubah cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga,
mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita. Keempat,
kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua itu kita
akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan goal kita dari awal.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah
perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Untuk
melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu :
Manusia sebagai pribadi, Yang menentukan baik-buruknya
adalah suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang
perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri
sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia
seringkali tidak mau mendengarkan.
Manusia sebagai anggota
masyarakat, Yang
menentukan baik-buruknya adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia
adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai
anggota masyarakat, manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
Manusia sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara
hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan
mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan
buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan
berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
D. Usaha/Perjungan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan
hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk
hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak
dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja
keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar
dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan
dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Untuk
bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah
timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan.
E. Keyakinan &
Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan
hidup berasal dari kata akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun
Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu:
∗ Aliran naturalisme
∗ Aliran intelektualisme
∗ Aliran gabungan
Aliran
Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib
yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari
Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi.
Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya, secara mutlak
dikuasai Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak mampu menguasai alam ini, karana
manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang
menentukan
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada
Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar, yang benar adalah
keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang
tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.
Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan
tertinggi, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, karana itu manusia mengabdi
kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama.
Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi pandangan
hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui agamanya. Manusia yakin bahwa
kebajikan itu diridhoi oleh Tuhan pandangan hidup yang dilandasi keyakinan
bahwa Tuhanlah kekuasaan yang tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut
pandangan hidup religius (keagamaan)
Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini logika / akal. Manusia mengutamakan
akal, dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang
baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa
dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan
akal diciptakan teknologi. Teknologi adalah alat bantu mencapai kebajikan yang
maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan
hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan
hidup ini dilandasi oleh keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi
pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.
Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat
diperoleh dengan akal (ilmu teknologi). Pandangan hidup ini disebut
liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat,
walaupun tingkah laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani.
Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang
berakal (berilmu dan berteknologi tinggi) dapat menguasai individu yang
berpikir rendah (bodoh).
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal,
kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan
sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang
menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dunilai dengan akal, baik
sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar
menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
F. Langkah-Langkah
Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan
hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan
hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan
pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang
memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman, dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana
mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai
berikut :
a. Mengenal.
b. Mengerti.
c. Menghayati.
d. Meyakini.
e. Mengabdi.
G. Contoh Cita-Cita
Yang Sudah Diraih
Dalam kehidupan
saya pribadi, saya memiliki cita-cita ingin
dicapai. Salah satu cita-cita saya yang sudah berhasil saya capai adalah dengan
bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan sendiri yang bisa membanggakan
orang tua saya. Meskipun yang saya raih hanya
bersifat sementara akan tetapi saya akan terus membuat target dan menyusun
rencana agar pencapain yang saya raih kekal.
0 komentar: